Mengintip Kehidupan Ramadan di Lapas Kelas II A Bentiring
Pembagian Jatah Makan Berubah
Di bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah ini, keberlangsungan hidup warga binaan di Lembaga Masyarakat (Lapas) Kelas II A Bentiring Kota Bengkulu, menjadi sorotan masyarakat yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi. Pertanyaan mengenai apakah seluruh muslim di Lapas berpuasa dan bagaimana mereka menjalankan ibadah puasa, setidaknya terlintas dibenak masyarakat lain. Mau tau mengenai hal itu, berikut liputannya.
Alfi Kurnia - Kota Bengkulu
Terhitung sejak hari pertama masuknya bulan Ramadhan 1437 Hijriah, Senin 6 Juni 2016 lalu, tidak ada perubahan yang drastis terjadi di kehidupan sehari-hari, baik untuk para narapidana (napi) maupun tahanan yang berada di Lapas Bentiring. Hanya saja, jam pembagian makan untuk para warga binaan tersebut mengalami sedikit perubahan, baik untuk warga binaan beragama muslim atau Islam maupun non muslim. Ya, mereka yang biasanya mendapat jatah makan dengan jadwal pagi dan sore, berubah menjadi subuh dan sore. Hal itu, tidak terlepas karena seluruh masyarakat dibelahan dunia manapun sedang menjalani puasa Ramadan 1437 Hijriah.
\"Biasanya kami dapat jatah makan tu, ketika pagi dan sore hari, tapi sekarang berubah jatah pagi diambil subuh dan jatah malam sebelum buka puasa,\" kata ER, seorang napi yang dikunjungi BE, kemarin.
Kendati demikian, perubahan jadwal jatah makan itu tidak menjadi permasalahan dikalangan warga binaan tersebut. Sebab, disatu sisi segilintir orang dari ratusan kepala manusia yang beragama Muslim itu, juga ada yang menjalani ibadah puasa seperti masyarakat lainnya.
\"Kami tidak masalah dengan perubahan jadwal makan, karena sekarang inikan bulan puasa,\" ujar ER.
Diceritakan ER, pihak Lapas atau Sipir yang bertugas harian tidak memberi perlakuan istimewa terhadap napi beragama Muslim yang berpuasa. Sebab, kemungkinan pihak Lapas enggan memberikan perlakuan berbeda dengan napi yang tidak berpuasa, dapat memicu timbulnya kecemburuan sosial dikalangan warga binaan tersebut.
\"Kami tidak dibeda-bedakan walau ada yang puasa atau tidak, kalau dibeda-bedakan mungkin kawan yang lain bisa protes,\" tutur ER.
Sementara, Kepala Lapas Kelas II A Bentiring, FA Widyo Putranto mengatakan, selama bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah pihaknya tidak memberlakukan perbedaan pembagian jatah makan, terhadap warga binaan di Lapas. Baik itu napi yang muslim maupun non muslim.
\"Selama ramadhan tidak kita bedakan pembagian makannya, semua mendapat makan diwaktu yang sama,\" ujarnya.
Lanjut Widyo, hal itu dikarenakan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan para warga binaan yang beragama non muslim telah bersepakat, untuk menerima jatah makan mereka diwaktu yang bersamaan dengan warga binaan yang beragama Islam. Sebab, para napi non muslim tersebut ingin menghormati rekan sepenanggungan mereka yang sedang, menjalani ibadah puasa.
\"Mereka sudah sepakat untuk menerima jatah makan di waktu yang sama dengan napi yang agama islam, karena mereka menghormati teman mereka yang berpuasa,\" tuturnya.
Selain itu, Widyo menuturkan, selama berlangsungnya bulan suci ramadhan 1437 Hijriah ini, pihaknya mengadakan salat tarawih bersama di Mushola Lapas untuk para napi yang beragama muslim. Meskipun banyak dari ratusan napi beragama muslim tidak berpuasa.
\"Selama bulan puasa kita mengadakan sholat taraweh bersama untuk napi yang muslim, agar mereka juga bisa mendapat hidayah dan berkah ramadhan ini,\" tutup Widyo. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: